Beranda | Artikel
Mewujudkan Niat Ikhlas dalam Beribadah - Kitab Al-Ubudiyah (Ustadz Abdullah Taslim, M.A.)
Kamis, 25 Januari 2018

Bersama Pemateri :
Ustadz Abdullah Taslim

Mewujudkan Niat Ikhlas dalam Beribadah – Kitab Al-‘Ubudiyah merupakan bagian dari kajian kitab “العبودية (Al-Ubudiyah)” karya Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah. Kitab ini membahas berbagai permasalahan yang berkaitan dengan ibadah dan penghambaan diri. Kajian ini disampaikan oleh Ustadz Abdullah Taslim.

Ringkasan Kajian Kitab Al-Ubudiyah: Mewujudkan Niat Ikhlas dalam Beribadah

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah menegaskan dalam penjelasan beliau dalam kitab Al-Ubudiyah bahwa hati manusia yang tidak dipenuhi dengan keikhlasan penghambaan diri kepada Allah, dia tidak menjadikan Allah menjadi tempat penghambaan diri semata-mata dan tidak ada sekutu baginya. Tidak menjadikan Allah subhanahu wa ta’ala sebagai dzat yang paling dicintainya lebih dari segala sesuatu yang ada di dunia ini. Jika isi hatinya seperti yang telah disebutkan, maka dia akan menjadi budak dari benda-benda dan makhluk apapun yang ada di dunia ini. Dia akan menjadi budak dari harta dan kedudukan duniawi.

Hati, jika tidak segera diisi dengan tauhid dan iman maka syaitan yang akan menempati dan menguasainya. Seperti yang telah kita bahas bahwa hatilah yang menentukan segala kebaikan pada anggota tubuh manusia. Maka upaya syaitan untuk merebut dan menguasai hati benar-benar difokuskan sebagai perjuangan utamanya untuk menyesatkan manusia dari jalan Allah subhanahu wa ta’ala.

Ibnu Taimiyah mengatakan, “Orang yang hatinya tidak diisi dengan ikhlas, cinta, takut dan tunduk kepada Allah, maka dia akan diperbudak oleh semua makhluk dan benda-benda dimuka bumi ini. Hatinya akan dikuasai dan didominasi oleh syaitan. Sehingga jadilah dia termasuk orang-orang yang sesat, menyimpang dan menjadi teman atau saudaranya syaitan

Allah berfirman dalam Al-Qur’an:

وَلَا تَكُونُوا كَالَّذِينَ نَسُوا اللَّـهَ فَأَنسَاهُمْ أَنفُسَهُمْ ۚ أُولَـٰئِكَ هُمُ الْفَاسِقُونَ ﴿١٩﴾

Dan janganlah kamu seperti orang-orang yang lupa kepada Allah, lalu Allah menjadikan mereka lupa kepada mereka sendiri. Mereka itulah orang-orang yang fasik.” (QS. Al-Hasyr[59]: 19)

Oleh karena itu memperbaiki hati dan segera mengisinya dengan iman adalah perkara yang sangat darurat. Perkara yang pasti, dan tidak ada cara menghindarinya. Ketika kosong dari iman, pasti syaitan akan memenuhinya dengan perkara-perkara yang bisa memalingkan dari iman. Jangan berfikir nanti dan mengulur waktu lagi.

Inilah sebabnya kenapa manusia benar-benar dalam setiap keadaannya membutuhkan pertolongan dari Allah subhanahu wa ta’ala. Inilah sebabnya kenapa hati itu merupakan anggota tubuh yang paling penting untuk dijaga oleh manusia. Maka hati manusia, jika hatinya bukan hati yang lurus, yakni selalu menghadapkan diri kepada Allah dan berpaling kepada selain Allah, maka itu pasti hati yang berbuat syirik dan menghadapkan diri kepada selain Allah. Hal ini sesuatu yang pasti dan tidak ada pilihan yang ketiga.

Simak dan Download Kajian Kitab Al-Ubudiyah: Mewujudkan Niat Ikhlas dalam Beribadah



Artikel asli: https://www.radiorodja.com/29798-mewujudkan-niat-ikhlas-dalam-beribadah-kitab-al-ubudiyah-ustadz-abdullah-taslim-m/